Mungkin dirimu merasa pedih saat dimaki oleh orang lain, bahkan oleh orang tuamu sendiri. Namun, kadang kita harus menerima itu walaupun diri ini merasa tak pantas untuk dimaki. Tak pantas untuk ditunjuk sana-sini dengan nada yang mungkin memaksa, dengan nada bicara yang seakan kita selalu salah. Tapi, baiklah sementara kita terima saja. Terima dengan lapang dada apa yang sudah digariskan. Namun, mungkin di saat yang lain kita ingin berontak, mempertahankan harga diri, mempertahankan ego pribadi.
Ya, itu mungkin bisa kita lakukan untuk beberapa keadaan. Tapi, jika memang makian itu tidak membuat kita benar-benar mati, suruh saja makian itu keluar lagi dari telinga kiri kita.
Bukan, tapi bukan semua makian. Jika memang kita berada dalam posisi salah, terima dan jadikan makian itu introspeksi. Walaupun secara manusiawi, semua manusia tak suka dimaki, semua manusia lebih memilih untuk diperingati / dinasihati dengan cara yang baik. Cara yang tak membuat jantung kita kaget dan berdetak dengan cepat, seakan memburu waktu.
0 comments:
Post a Comment