FOSIKAGI adalah
sebuah lembaga dakwah fakultas (LDF) yang menjadi wadah silaturahim bagi
seluruh mahasiswa muslim FKG Unpad. FOSIKAGI layaknya sebagai sebuah telaga
bagi teman-teman muslim FKG yang kehausan akan ilmu agama yang notabene di
dunia perkuliahan hanya ada pada semester awal saja. Begitu pun denganku,
FOSIKAGI menjadi rumah kedua bagiku. FOSIKAGI menjadi tempat yang sangat nyaman
dan menyenangkan untuk berbagi, berdiskusi serta mensyi’arkan
kalimatullah.
FOSIKAGI kuharapkan dapat
menjadi sebuah rumah dengan penuh kehangatan dan ketentraman di dalamnya.
Layaknya sebuah rumah seorang muslim yang didalamnya dipenuhi dengan lantunan
surat cinta Sang Pencipta, pintu ketaatan kepadaNya, keakraban, canda tawa yang
bermakna serta diskusi hangat antar anggota keluarga. Semua aktivitas di
dalamnya berlandaskan atas keinginan mendekat kepada Rabbul ‘alamin.
Aku dan FOSIKAGI haruslah
seperti anak dan rumah keluarganya. Menjadikan FOSIKAGI sebagai rumah kedua,
seperti saat aku menginjakkan kaki di sekolah menengah atas. Aku menjadikan
JAMESTAR sebagai rumah keduaku. Rumah tarbiyah yang mampu menghasilkan setiap
yang keluar dari rumah itu menjadi pribadi rabbani. Tentu aku sadari hal itu
perlu proses, perlu waktu. Jika rumah tarbiyah ini mampu menjadi “bengkel” atau
“rumah sehat” bagi mahasiswa FKG Unpad utamanya, maka hal itu akan baik untuk
menghasilkan pribadi-pribadi rabbani yang berorientasikan Allah semata. “Rumah Sehat” bukan hanya untuk orang yang
merasa sakit ruhiyahnya baru datang, tapi bagi semua keadaan ruhiyah, baik
sakit ataupun sehat untuk meningkatkan performanya dalam kehidupan.
Aku berharap aku pun akan
menjadi pribadi yang mengatakan pada FOSIKAGI “inilah aku, dan aku siap untuk
menyesuaikan diri dengan aturan Allah”, bukan pribadi yang mengatakan “inilah
aku, dan terimalah aku apa adanya”. Setauku, memang seperti itulah seharusnya
seorang muslim yang siap mengikrarkan dirinya menjadi jundullah (tentara
Allah). Aku sebagai anak dari rumah yang bernama FOSIKAGI haruslah bisa
membereskan hal yang seharusnya dibereskan, membersihkan hal yang seharusnya
dibersihkan serta memperbaiki apa yang seharusnya diperbaiki. Ketika ada
kerombengan ukhuwah, haruslah diri ini berusaha untuk memperbaikinya. Ketika
ada aib dari anggota keluarga FOSIKAGI haruslah aku berusaha menutupinya.
Ketika ada kebocoran “pondasi” FOSIKAGI haruslah aku pun memperbaiknya.
Perbaikan, pembersihan serta pemberesan apapun yang berada di FOSIKAGI tentu
haruslah sesuai dengan “Guide book” dalam hidup kita.
The last, aku dan FOSIKAGI akan sangat indah seindah langit biru
jika kami mampu menggerakkan dan meneruskan roda perjuangan yang senantiasa
“diwariskan” dengan pergerakan yang kentara dan dinamis demi FKG yang madani.
Aamiin … :D