Nama merupakan hal penting bagi setiap orang, karena di dalamnya terdapat do'a dan harapan yang tersemat bagi si empunya. Nama menjadi identitas bagi masing-masing individu dalam hidupnya. Kebayang kan kalau setiap orang tidak punya nama? rasanya sulit sekali jika ada orang yang ingin memanggil kita. Manggilnya apa coba? bingung kan?
Setiap orang memiliki sifat, karakter dan ciri khas masing-masing. Apakah hanya dengan itu kita bisa memanggil seseorang sesuai dengan karakternya saja? kan tidak juga. Tetap saja memerlukan sebuah nama. Bukankah Allah sekalipun memiliki banyak nama-nama baik (Asmaul Husna)? dan tentu saja semua makhluknya di dunia ini pun memiliki nama.
Shakespeare menyebutkan "Apalah artinya sebuah nama?" dalam kisah romance Romeo & Juliet yang ditulisnya. Menurut saya kalimat itu tidak relevan dengan zaman ini, sebab sebuah nama sangat berpengaruh besar terhadap banyak hal. Dalam bidang agama, sosial, kesehatan, ekonomi, musik dan lainnya sebuah nama menjadi icon dan penjelasan terhadap suatu hal. Dalam bidang kesehatan, nama-nama penyakit yang terkadang diambil dari nama bakteri/virus penyebab, asal daerah bahkan penemu nya disematkan kepada si penyakit untuk membedakan dengan jenis penyakit lainnya. Di bidang ekonomi sebuah perusahaan memilih nama dan logo yang mencerminkan perusahaan serta menjadi icon yang sesuai dengan selera konsumennya. Jadi apakah kamu masih berpikir kalau nama itu gak penting?
Setelah membahas pentingnya sebuah nama, sebenarnya judul di atas bermaksud untuk membahas asal usul nama saya sendiri, Tsamrotul Fuadah. Ada yang tau artinya apa?
Tsamrotul Fuadah berasal dari bahasa arab, terdiri dari dua kata yaitu Tsamrotul yang berarti buah dan Fuadah artinya hati (sama dengan Qalbun). Awal kelahiran saya 23 tahun yang lalu, bapak dan ibu saya bersepakat dengan nama itu sebab keduanya memiliki teman satu angkatan di pesantrennya yang memiliki nama indah tersebut. Alasannya juga kompak, sebab kedua temannya itu termasuk orang yang cerdas. Dan harapan itulah yang orang tua inginkan bagi putrinya ini, ditambah arti buah hati sendiri agar diriku menjadi kesayangan semua orang. Sebenarnya dulu nama saya adalah Ai Tsamrotul Fuadah, tapi saat pendaftaran di sekolah dasar nama Ai tidak dicantumkan. Akhirnya menjelang Ujian Nasional saya merubah akta kelahiran menjadi Tsamrotul Fuadah. Hingga saat ini nama panggilan saya adalah Tsamroh, Tsamrotul, Tsam, Tsamy, Fuad dan Otul. Mungkin jika dulu nama Ai terdaftar, saya bisa menambah nama panggilan saya jadi Ai chan .. hehe :p
0 comments:
Post a Comment