Kamu tahu kan benda berbentuk tabung panjang berwarna putih yang banyak dihisap orang-orang? iya, dia tuh si rokok. Saya sebel dengan keberadaannya yang banyak sekali membawa keburukan. Sebagai calon dentist, tentu saja saya amat geram dengan dampak buruk dari rokok ini. Rokok menjadi ancaman bagi kesehatan banyak orang. Rokok berpotensi menyebabkan kanker pada jaringan serta organ tubuh. Contoh pada area gigi dan mulut, rokok dapat menjadikan gigi mengalami staining/pewarnaan, menumpuknya karang gigi, kerusakan jaringan periodontal yang bila sampai derajat parah akan menyebabkan kegoyangan gigi serta kanker mulut. Belum lagi dampak pada organ lain terutama paru-paru dan jantung. Dan hati-hati juga nih perokok pasif, ngerasain rokok enggak tapi kena getahnya. Naudzubillahi min dzalik. Banyak tuh cerita bayi atau anak-anak yang meninggal karena kanker paru yang disebabkan si anak terpapar zat bahaya rokok karena ayah atau ibunya sang perokok. Duh banyak banget kan efek negatif dari rokok? Bisa juga kita sebut ROKOK ITU PEMBUNUH !
Itu sekilas dari sisi kesehatan, mari kita lihat dari sisi ekonomi. Coba hitung deh berapa duit yang dihabiskan buat beli rokok. Misalkan dalam sehari perokok menghabiskan satu bungkus rokok dengan harga Rp.13.000, kalikan sebulan, bahkan setahun bisa sampe Rp. 4.628.000 untuk nabung buat racun dalam tubuh. Duh duit segitu mending dialokasikan sama hal yang lebih bermanfaat deh. Iya kalau memang si perokok termasuk kalangan mampu, bagaimana dengan perokok berat dari kalangan kurang mampu? kebanyakan mereka akan bela-belain beli rokok dibanding ngasih buat keluarganya. tul gak?
Inget video heboh tahun 2010 gak? itu loh tentang AR seorang anak kecil umur 2 tahun yang udah kecanduan rokok, dalam sehari bisa habiskan 40 batang. Duh mirisnya ;( #ngelus-ngelus dada
Walaupun orang tuanya membiarkan AR tetap merokok dengan alasan dia akan ngamuk dan badannya terlihat sehat, tetap saja ini tindakan yang salah sebagai orang tua. Tuh anak bukan makan permen kelees, itu rokok!
Ya, video ini tidak hanya gempar di dalam negeri. Ini berhasil membuat nama Indonesia disebut-sebut di luar negeri dengan tagline Baby Smoking. Malu kan Indonesia? tapi dengan terungkapnya video ini, hikmahnya dinas kesehatan setempat melakukan pendekatan untuk rehabilitasi AR. Mungkin masih banyak baby AR yang lain di negeri ini, lingkungan keluarga dan permainanlah yang harus mampu menghentikan dan mencegah AR-AR yang lain bermunculan. Tidak hanya bayi dan balita, anak-anak dan remaja pun harus sering diedukasi tentang bahaya rokok ini, dijaga lingkungannya serta diarahkan untuk menjadi anak dan remaja yang aktif berprestasi
Semakin ketatnya aturan tentang iklan atau promosi rokok, tentu saja membuat produsen rokok cemberut. Sebaliknya, ini adalah kabar baik agar Indonesia bebas rokok, tapi seberapa jauh efektifitas aturan tersebut? sudahkah hal itu menurunkan jumlah perokok di Indonesia?bagaimana regulasi lain terkait produsen rokok?kenapa pemerintah gak langsung aja membuat aturan tentang penghapusan rokok?
Tidak bisa dibuatnya aturan penghapusan rokok, ini kaitannya dengan bea cukai yang menyumbang devisa negara cukup besar, alasan pemerintah yang lain adalah karena ini menyangkut mata pencaharian banyak orang di Indonesia. tapi kan.. tapi kan.. tapi kan... tetep aja rokok bahaya. Beberapa informasi menyebutkan daun tembakau memiliki banyak manfaat lain seperti zat anti kanker, anti radang, biofuel dan manfaat lainnya. Tuh kan Allah itu gak membuat suatu makhluk dengan sia-sia, mungkin manusianya aja yang masih belum tau dan malah membuat kerusakan di muka bumi. Coba fokus penelitian dan pengembangan tembakau ditingkatkan, produsen rokok mungkin bisa beralih ke hal tersebut.
Ini memang tidak mudah, tapi perlu dukungan dan partisipasi banyak pihak. Mari selamatkan generasi bangsa dari rokok sang pembunuh ini. Wujudkan Indonesia Bebas Rokok !
Inget video heboh tahun 2010 gak? itu loh tentang AR seorang anak kecil umur 2 tahun yang udah kecanduan rokok, dalam sehari bisa habiskan 40 batang. Duh mirisnya ;( #ngelus-ngelus dada
Walaupun orang tuanya membiarkan AR tetap merokok dengan alasan dia akan ngamuk dan badannya terlihat sehat, tetap saja ini tindakan yang salah sebagai orang tua. Tuh anak bukan makan permen kelees, itu rokok!
Ya, video ini tidak hanya gempar di dalam negeri. Ini berhasil membuat nama Indonesia disebut-sebut di luar negeri dengan tagline Baby Smoking. Malu kan Indonesia? tapi dengan terungkapnya video ini, hikmahnya dinas kesehatan setempat melakukan pendekatan untuk rehabilitasi AR. Mungkin masih banyak baby AR yang lain di negeri ini, lingkungan keluarga dan permainanlah yang harus mampu menghentikan dan mencegah AR-AR yang lain bermunculan. Tidak hanya bayi dan balita, anak-anak dan remaja pun harus sering diedukasi tentang bahaya rokok ini, dijaga lingkungannya serta diarahkan untuk menjadi anak dan remaja yang aktif berprestasi
Semakin ketatnya aturan tentang iklan atau promosi rokok, tentu saja membuat produsen rokok cemberut. Sebaliknya, ini adalah kabar baik agar Indonesia bebas rokok, tapi seberapa jauh efektifitas aturan tersebut? sudahkah hal itu menurunkan jumlah perokok di Indonesia?bagaimana regulasi lain terkait produsen rokok?kenapa pemerintah gak langsung aja membuat aturan tentang penghapusan rokok?
Tidak bisa dibuatnya aturan penghapusan rokok, ini kaitannya dengan bea cukai yang menyumbang devisa negara cukup besar, alasan pemerintah yang lain adalah karena ini menyangkut mata pencaharian banyak orang di Indonesia. tapi kan.. tapi kan.. tapi kan... tetep aja rokok bahaya. Beberapa informasi menyebutkan daun tembakau memiliki banyak manfaat lain seperti zat anti kanker, anti radang, biofuel dan manfaat lainnya. Tuh kan Allah itu gak membuat suatu makhluk dengan sia-sia, mungkin manusianya aja yang masih belum tau dan malah membuat kerusakan di muka bumi. Coba fokus penelitian dan pengembangan tembakau ditingkatkan, produsen rokok mungkin bisa beralih ke hal tersebut.
Ini memang tidak mudah, tapi perlu dukungan dan partisipasi banyak pihak. Mari selamatkan generasi bangsa dari rokok sang pembunuh ini. Wujudkan Indonesia Bebas Rokok !
0 comments:
Post a Comment