Kini terpendar secercah cahaya dalam hati,yang entah bagaimana harus diungkapkan. Menyala-nyala, kadang redup dan juga berubah warna. Rasanya aneh,tapi menenangkan dan menyenangkan.Hmm..mungkinkah itu cinta? kurasa iya. Cinta setelah pernikahan itu jauh lebih tenang dan berkah. Benar adanya bahwa cinta itu dibangun bukan menunggu jatuh. Tak lupa pintakan dalam setiap sujud agar rasa ini makin menguat.
Ada yang tanya ke saya, "teh emang bisa ya nikah tanpa cinta?terus gimana kita menjalani kehidupan pernikahan ke depannya?" Bisa dong, asal landasan pernikahannya bener,menuju Ridho Allah. Menurutku cinta itu karena biasa,selama kita berusaha menjalankan peran dengan sebaik-baiknya In sya Allah Ia pun akan tanamkan rasa itu kepada kita dan pasangan.Suami pernah bilang "aku jatuh cinta sama kamu setelah akad, karena kalau sebelum akad itu namanya maksiat" Bener apa betul?
Saya harusnya bersyukur punya suami yang aslinya kaku banget,tapi dia berusaha buat jadi sosok penyayang (bukan berarti gak penyayang ya...),maksudnya diekspresikan, padahal aslinya dia minim ekspresi loh. Entah berapa kali dalam sehari dia bilang "aku sayang kamu, aku cinta kamu.." sedangkan respon istrinya ini tiis-tiis wae. ckckck..Saya ibarat remaja yang pertama kali merasakan cinta, ada rasa gengsi dan malu-malu apalagi kalau dipandang dengan tatapan mendalam..Beuuuh suka salah tingkah dan rasanya jantung mau copot..wkwkwk Well, gak masalah kok nikmatin aja prosesnya,yang penting kita open mind and heart sama pasangan kita. Dan taukah kamu salah satu keuntungan tidak pacaran sebelum nikah? kamu gak akan terjebak dalam kenangan mantan,hehe..
Acapkali cinta itu akan terasa monoton dan hambar seiring berjalannya waktu. Maka, tugas kedua pihak-lah untuk me-refresh kembali kualitas cinta yang selama ini tumbuh. Menemukan seni dalam membangun cinta memang tak mudah,tapi bukan berarti tak bisa. So, Selamat membangun cinta :)
Ada yang tanya ke saya, "teh emang bisa ya nikah tanpa cinta?terus gimana kita menjalani kehidupan pernikahan ke depannya?" Bisa dong, asal landasan pernikahannya bener,menuju Ridho Allah. Menurutku cinta itu karena biasa,selama kita berusaha menjalankan peran dengan sebaik-baiknya In sya Allah Ia pun akan tanamkan rasa itu kepada kita dan pasangan.Suami pernah bilang "aku jatuh cinta sama kamu setelah akad, karena kalau sebelum akad itu namanya maksiat" Bener apa betul?
Saya harusnya bersyukur punya suami yang aslinya kaku banget,tapi dia berusaha buat jadi sosok penyayang (bukan berarti gak penyayang ya...),maksudnya diekspresikan, padahal aslinya dia minim ekspresi loh. Entah berapa kali dalam sehari dia bilang "aku sayang kamu, aku cinta kamu.." sedangkan respon istrinya ini tiis-tiis wae. ckckck..Saya ibarat remaja yang pertama kali merasakan cinta, ada rasa gengsi dan malu-malu apalagi kalau dipandang dengan tatapan mendalam..Beuuuh suka salah tingkah dan rasanya jantung mau copot..wkwkwk Well, gak masalah kok nikmatin aja prosesnya,yang penting kita open mind and heart sama pasangan kita. Dan taukah kamu salah satu keuntungan tidak pacaran sebelum nikah? kamu gak akan terjebak dalam kenangan mantan,hehe..
Pengejawantahan rasa cinta dalam pernikahan itu haruslah menjadi booster untuk beramal lebih banyak, memperbaiki diri lebih intens, dan mendekat kepada Allah lebih lekat. Seperti halnya niat,cinta itu harus selalu dimurnikan hanya untuk Allah.
Salah satu hal yang menyedihkan adalah menjalani cinta tanpa pernikahan dan pernikahan tanpa cinta. Semoga kita terhindar dari kedua hal tersebut ya..Aamiin..Acapkali cinta itu akan terasa monoton dan hambar seiring berjalannya waktu. Maka, tugas kedua pihak-lah untuk me-refresh kembali kualitas cinta yang selama ini tumbuh. Menemukan seni dalam membangun cinta memang tak mudah,tapi bukan berarti tak bisa. So, Selamat membangun cinta :)
0 comments:
Post a Comment